Kamis, 24 November 2016

Lembaga - lembaga Internasional

Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

  1. 1. A. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Peran Indonesia 1. Sejarah Berdirinya PBB 2. Badan – Badan Kelengkapan PBB 3. Perkembangan Hubungan PBB dan Indonesia B. Konferensi Asia- Afrika dan Peran Indonesia 1. Latar Belakang KAA 2. Pelaksanaan KAA 3. Peran Indonesia dalam KAA 4. Arti Penting KAA
  2. 2. C. Perkembangan Gerakan Non-Blok (GNB) dan Peran Indonesia 1. Latar Belakang GNB 2. Sejarah Berdirinya GNB 3. KTT GNB 4. Perkembangan GNB dan Peran Indonesia D. Perkembangan ASEAN dan Peran Indonesia 1. Latar Belakang ASEAN 2. Sejarah ASEAN 3. Sruktur Organisasi ASEAN 4. Bentuk Kerjasama Dalam ASEAN 5. Peran Indonesia dalam ASEAN
  3. 3. 1. Sejarah Berdirinya PBB  Lahir secara resmi pada tanggal 24 Oktober 1945.  Negara-negara penggagas : 1. Amerika Serikat 2. Inggris 3. Perancis 4. Rusia 5. Cina  Awal berdirinya PBB: 1. Pembicaraan antara PM Inggris Winston Churchill dan Presiden AS Franklin Delano Roosevelt tanggal 4 Agustus 1941 di Kapal Augusta Piagam Atlantik. 2. Konferensi di Dumbarton Oaks, Amerika Serikat tanggal 21 Agustus – 7 Oktober 1944 menghasilkan suatu keputusan mengenai pembentukan PBB. A. PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DAN PERAN INDONESIA Logo PBB
  4. 4.  Kemudian tanggal 25 April – 25 Juni 1945, 50 negara menyetujui usul-usul yang tertuang dalam Declaration of United Nations (Piagam PBB), sehingga jumlah anggota asli PBB ada 50 negara (berdasarkan kehadirannya dalam Konferensi San Fransisco tersebut). Tujuan organisasi PBB: a. memelihara perdamaian dan keamanan internasional b. mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa c. mengadakan kerja sama internasional d. sebagai pusat penyelaras terhadap negara yang membahayakan perdamaian dunia Penandatanganan Piagam PBB di San Fransisco 1945
  5. 5. 2. Badan - Badan Kelengkapan PBB a. Majelis Umum (General Assembly) Bertugas merundingkan permasalahan yang ditetapkan dalam Piagam PBB termasuk yang diajukan Dewan Keamanan, dan menyusun anggaran belanja PBB. b. Dewan Keamanan (Security Council) Terdiri dari dua keanggotaan : 1. Anggota tetap (The Big Five) : AS, Rusia, Perancis, Inggris, dan Cina Memiliki hak veto, artinya hak untuk membatalkan suatu keputusan. 2. Anggota tidak tetap berjumlah 10 negara. Tugas Dewan Keamanan adalah membantu mencapai perdamaian dunia dan berupaya menyelesaikan konflik antarnegara secara damai.
  6. 6. c. Dewan Perwakilan (Trusteeship Council) Bertugas mengawasi masa transisi suatu wilayah yang belum mempunyai pemerintah sendiri. d. Mahkamah Internasional (International Court of Justice) Bertugas memberi keputusan atas dasar hukum internasional mengenai perselisihan internasional. Berkedudukan di Den Haag, Belanda
  7. 7. e. Sekretariat Bertugas melaksanakan tugas-tugas administratif PBB, membuat laporan tahunan untuk Majelis Umum menegani kegiatan PBB, dan mengajukan kepada Dewan PBB mengenai situasi yang dianggapnya dapat membahayakan perdamaian dan keamanan dunia. Beberapa tokoh yang pernah menjabat Sekretaris Jenderal PBB: 1. Trygve Lie dari Norwegia (1946-1953) 2. Dag Hamarskjold dari Swedia (1953-1961) 3. U Thant dari Myanmar (1961-1971) 4. Kurt Waldheim dari Austria (1972-1982) 5. Javier Perez de Cuellear dari Peru (1982-1991) 6. Boutros-Boutros Ghali dari Mesir (1992-1996) 7. Kofi Annan dari Ghana (1997-2006) 8. Ban Ki Moon dari Korea Selatan (2007-sekarang) Ban Ki Moon
  8. 8. f. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council) Bertugas mengurus masalah ekonomi, sosial, kebudayaan, HAM, kesehatan, emansipasi, serta transportasi. 1. FAO (Food and Agriculture Organization), bertugas membantu meningkatkan standar gizi dan taraf hidup masyarakat dunia. 2. WHO (World Health Organization), bertugas memajukan tingkat kesehatan dan memberantas penyakit menular di dunia. 3. ILO (International Labour Organization), bertugas membantu kepentingan kaum pekerja di dunia. 4. IMF (International Monetary Fund), bertugas memajukan perdagangan internasional dan membantu negara-negara yang mengalami maslah keuangan. 5. UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization), bertugas membantu pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan pendidikan. 6. UNICEF (United Nations International Children’s Emergency Fund), bertugas membantu memenuhi kepentingan anak-anak di seluruh dunia.
  9. 9. FAO WHO ILO IMF UNESCO UNICEF
  10. 10. 3. Perkembangan Hubungan PBB dan Indonesia Peranan PBB terhadap Indonesia : a. Ketika terjadi Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan Australia mengusulkan agar persoalan Indonesia dibahas dalam sidang umum PBB. b. PBB membentuk Komisi Tiga Negara yang membawa Indonesia-Belanda ke meja Perundingan Renville. c. Ketika terjadi Agresi Militer Belanda II, PBB membentuk UNCI yang mempertemukan Indonesia-Belanda di Perundingan Roem Royen. d. PBB berperan dalam penyelesaian masalah Irian Barat dengan membentuk UNTEA dan pada tanggal 1 Maret 1963 PBB menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia. e. Hadirnya Ortis Sanz sebagai wakil utusan PBB saat pelaksanaan Pepera tahun 1969 dan membawa hasilnya ke sidang umum PBB. Markas besar PBB di New York
  11. 11. Beberapa contoh peran Indonesia dalam PBB: 1. Pengiriman Pasukan Garuda I pada bulan Januari tahun 1957 untuk ikut memelihara perdamaian di Timur Tengah. 2. Pengiriman Pasukan Garuda II dan III pada tanggal 10 September 1960 untuk mengatasi konflik di Kongo. 3. Pasukan Indonesia ikut mewujudkan perdamaian di Bosnia (setelah pecahnya Yugoslavia, Irak, Iran, Afghanistan). 4. Membantu kekuasaan sementara PBB di Kamboja untuk mengawasi transisi dari konflik aktif ke bentuk politik yang lebih damai. 5. Menteri Luar Negeri Adam Malik menjabat sebagai ketua sidang Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974. Menteri Luar Negeri Adam Malik
  12. 12. B. Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Peran Indonesia Diawali dengan Konferensi Kolombo di Sri Lanka yang diprakarsai oleh Sir John Kotelawala. Beberapa latar belakang dan dasar pertimbangan terselenggaranya KAA: 1. Perubahan politik pada tahun 1950-an yaitu berakhirnya Perang Korea (1953) sehingga terpecahnya Korea dan hal ini menambah ketegangan dunia. 2. Persamaan nasib bangsa-bangsa di Asia dan Afrika. 3. Persamaan masalah sebagai negara yang masih terbelakang dan berkembang. 4. Memiliki kedekatan yang kuat karena dihubungkan oleh faktor keturunan, agama, dan latar belakang sejarah. 5. Berdasarkan letak geografisnya, letak negara-negara Asia dan Afrika saling berdekatan. 1.Latar Belakang Konferensi Asia- Afrika (KAA)
  13. 13. 2. Pelaksanaan KAA No. Konferensi Colombo Konferensi Bogor 1 Waktu dan Tempat Tanggal 28 April - 2 Mei 1945 di Kolombo, Sri Lanka. Tanggal 28 – 29 Desember 1945 di Bogor, Indonesia. 2 Peserta Dihadiri oleh lima pemimpin negara yaitu: -PM. U Nu dari Bima -PM. Mohammad Ali Jinnah dari Pakistan -PM. Jawaharlal Nehru dari India -PM. Sir John Kotelawala dari Sri Lanka -PM. Ali Sastroamijoyo dari Indonesia Dihadiri oleh lima negara yang hadir dalam Konferensi Colombo.
  14. 14. No. Konferensi Colombo Konferensi Bogor 3 Hasil Menyetujui pelaksanaan Konferensi Asia Afrika dan memberikan tugas kepada Indonesia untuk mempelajari dan menyiapkan pelaksanaan konferensi tersebut. - Mengadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung dalam bulan April 1955. - Menetapkan kelima negara peserta Konferensi Bogor sebagai negara sponsor/pengundang. - Menetapkan 25 negara Asia Afrika yang akan diundang. - Menetapkan tujuan pokok Konferensi Asia Afrika (KAA). 4 Foto Suasana
  15. 15. Konferensi Asia Afrika dihadiri oleh 29 negara termasuk 5 negara pengundang. Negara-negara tersebut yaitu Filiphina, Thailand, Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Laos, Turki, Jepang, Yordania, Kamboja, Nepal, Lebanon, RRC, Afghanistan, Iran, Irak, Syria, Saudi Arabia, dan Yaman (18 negara dari Benua Asia), lalu Mesir, Sudan, Ethiopia, Libya,Liberia, dan Ghana (6 negara dari Benua Afrika). Dari negara-negara yang diundang, muncul tiga golongan berikut: a. Golongan prokomunis, yaitu RRC dan Vietnam Utara. b. Golongan pro-Barat, yaitu Filiphina, Thailand, Pakistan, Irak, dan Turki. c. Golongan netral, yaitu India, Birma, Sri Lanka, dan Indonesia.
  16. 16. Konferensi Asia Afrika dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955 dan dibuka oleh Presiden Soekarno. Tujuan penyelenggaraan KAA: a. Meningkatkan persahabatan dan kerja sama antarbangsa Asia Afrika. b. Membicarakan dan mengatasi masalah-masalah sosial, ekonomi, dan kebudayaan. c. Memerhatikan masalah khusus terkait dengan kedaulatan, kolonialisme, dan imperialisme. d. Memerhatikan posisi dan partisipasi Asia Afrika dan bangsa-bangsa dalam dunia Internasional.
  17. 17. Dasasila Bandung di Museum Konferensi Asia Afrika Hasil dan keputusan KAA antara lain kerja sama bidang ekonomi, kebudayaan, HAM, dan hak menentukan nasib sendiri, serta memajukan perdamaian dunia. Namun, hasil KAA yang paling mendasar yaitu Dasasila Bandung.
  18. 18. Dasasila Bandung a. Menghormati hak asasi manusia seperti yang tercantum dalam Piagam PBB. b. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa. c. Mengakui persamaan semua bangsa, baik besar maupun kecil. d. Tidak melakukan campur tangan terhadap urusan dalam negeri negara lain. e. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri, baik secara sendiri maupun kolektif sesuai Piagam PBB. f. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain. g. Tidak melakukan tindakan atau agresi terhadap keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain. h. Menyelesaikan perselisihan internasionaldengan jalan damai sesuai Piagam PBB. i. Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama. j. Mengormati hukum dan kewajiban internasional. Isi Dasasila Bandung
  19. 19. 3. Peran Indonesia dalam KAA Indonesia merupakan salah satu pelopor dan pemrakarsa KAA, dan penyedia tempat penyelenggaraan KAA. Hal ini merupakan keberhasilan dari Kabinet Ali Sastroamijoyo.
  20. 20. Keuntungan yang didapatkan Indonesia dari terselenggaranya KAA: 1.Pemerintah Indonesia berhasil mencapai kesepakatan mengenai masalah RRC dwikewarganegaraan. 2.Republik Indonesia mendapat dukungan dalam perjuangan pengembalian Irian Barat. Makna dan arti penting terselenggaranya KAA: a.Merupakan pencetus semangat solidaritas dan kebangkitan Asia Afrika dalam menggalang persatuan. b.Mulai dihapuskannya praktik-praktik politik diskriminasi ras oleh negara-negara maju. c.Memberikan harapan baru bagi bangsa-bangsa yang sudah maupun belum merdeka. d.Diakuinya nilai-nilai Dasasila Bandung oleh negara-negara maju karena terbukti memiliki kemampuan dalam meredakan ketegangan dunia. 4. Arti Penting KAA
  21. 21.  Hal-hal yang mendorong berdirnya GNB: a. Persamaan nasib bangsa-bangsa yang pernah dijajah. b. Terjadinya Perang Dingin akibat persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur. c. Terjadinya krisis Kuba yang mengancam perdamaian dunia. d. Terselenggaranya pertemuan di Kairo pada tahun 1961 sebagai persiapan KTT I GNB.  Prinsip-Prinsip Gerakan Non Blok: a. Tidak berpihak dalam persaingan Blok Barat dan Blok Timur. b. Berpihak terhadap perjuangan antikolonialisme. c. Menolak ikut serta berbagai bentuk aliansi militer. d. Menolak aliansi bilateral dengan negara super power. e. Menolak pendirian basis militer negara super power di wilayah masing-masing. C. PERKEMBANGAN GERAKAN NON BLOK (GNB) DAN PERAN INDONESIA 1. Latar Belakang Berdirinya GNB  Hal-hal yang mendorong berdirnya GNB: a. Persamaan nasib bangsa-bangsa yang pernah dijajah. b. Terjadinya Perang Dingin akibat persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur. c. Terjadinya krisis Kuba yang mengancam perdamaian dunia. d. Terselenggaranya pertemuan di Kairo pada tahun 1961 sebagai persiapan KTT I GNB.
  22. 22.  Berdirinya GNB dipelopori oleh lima tokoh, yaitu: a. Presiden Ir. Soekarno (Indonesia) b. Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia) c. Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir) d. Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India) e. Perdana Menteri Kwame Nkrumah (Ghana)  Prinsip-Prinsip Gerakan Non Blok: a. Tidak berpihak dalam persaingan Blok Barat dan Blok Timur. b. Berpihak terhadap perjuangan antikolonialisme. c. Menolak ikut serta berbagai bentuk aliansi militer. d. Menolak aliansi bilateral dengan negara super power. e. Menolak pendirian basis militer negara super power di wilayah masing-masing.
  23. 23. Tujuan Gerakan Non Blok : 1. Mendukung perjuangan dekolonisasi 2. Memegang teguh melawan imperialisme, neokolonialisme, dan rasialisme 3. Sebagai wadah perjuangan negara-negara yang berkembang untuk mencapai tujuan 4. Mengurangi ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur 5. Mengadakan penyelesaian sengketan tanpa menggunakan kekerasan Bung Karno sebagai Inspirator Gerakan Non Blok bersama Presiden Kennedy (USA), Nikita Kruschow (Uni Soviet), Chou En Lai (RRC), dan Fidel Castro (Cuba)
  24. 24. Setelah PD II berakhir, muncul dua blok kekuatan, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Pemimpin Blok Barat yaitu Amerika Serikat yang beraliran liberal, sedangkan Blok Timur dipimpin Uni Soviet yang berideologi komunis. Kedua kubu sangatlah berpengaruh pada ancaman perdamaian, untuk mengatasinya maka dibentuklah GNB. Pada tahun 1956 Gamal Abdul Nasser (Mesir), Joseph Broz Tito (Yugoslavia), dan Jawaharlal Nehru (India) mengadakan pertemuan di Brioni. Di bulan September 1960 mengadakan pertemuan dengan Ir. Soekarno dan Nkrumah dari Ghana. Kemudian diikuti dengan pertemuan di Kairo bulan Juni 1961, untuk merumuskan kriteria negara yang akan diundang dalam KTT GNB I maupun prinsip- prinsip GNB. 2. Sejarah Berdirinya Gerakan Nonblok
  25. 25. KTT GNB I : Beograd, Yugoslavia tanggal 1 - 6 September 1961 KTT GNB II : Kairo, Mesir tanggal 5 - 10 Oktober 1964 KTT GNB III : Lusaka, Zambia tanggal 8 - 10 September 1970 KTT GNB IV : Aljir, Aljazair tanggal 5 - 9 September 1973 KTT GNB V : Kolombo, Sri Lanka tanggal 16 - 19 September 1976 KTT GNNB VI : Havana, Kuba tanggal 16 - 19 September 1979 KTT GNB VII : New Delhi, India tanggal 7 - 12 Maret 1983 3. Konferensin Tingkat Tinggi GNB
  26. 26. KTT GNB VIII : Harare, Zimbabwe tanggal 1 - 6 September 1986 KTT GNB IX : Beograd, Yugoslavia tanggal 4 - 7 September 1989 KTT GNB X : Jakarta, Indonesia tanggal 1 - 6 September 1992 KTT GNB XI : Kartagena, Kolombia tanggal 16 - 22 Oktober 1995 KTT GNB XII : Durban, Afrika Selatan tanggal 1 - 6 September 1998 KTT GNB XIII : Kuala Lumpur,Malaysia tanggal 20 - 25 Februari 2003 KTT GNB XIV : Havana, Kuba tanggal 1 - 6 September 2006
  27. 27. Pasca Perang Dunia II, kerja sama anggota GNB masih bersemangat dan saat itu kepemimpinan dipegang Indonesia yang juga memprakarsai kerja sama di beberapa bidang, misalnya: 1. Pelatihan tenaga kesehatan dan Keluarga Berencana; 2. Studi banding para petugas pertanian; dan 3. Menghidupkan kembali dialog Utara Selatan untuk memperingan hutang luar negeri negara berkembang. 4. Perkembangan GNB dan Peran Indonesia a. Perkembangan GNB
  28. 28. 1. Indonesia berperan sebagai pelopor berdirinya GNB. Ir. Soekarno juga menggagas pembentukan GNB bersama dengan Jawaharlal Nehru. Indonesia juga aktif dalam persiapan penyelenggaraan KTT GNB di Beograd. 2. Indonesia menjadi tuan rumah dalam KTT GNB X tahun 1992, dan Soeharto sebagai ketua GNB. 3. Indonesia memprakarsai kerja sama teknis di beberapa bidang misalnya bidang pertanian dan kependudukan. 4. Indonesia mencetuskan upaya menghidupkan kembali dialog Utara-Selatan. b. Peran Indonesia dalam GNB
  29. 29. a. Persamaan letak geografis di kawasan Asia Tenggara. b. Persamaan budaya Melayu Austronesia. c. Persamaan nasib dalam sejarahnya, yaitu sama-sama sebagai negara bekas jajahan bangsa asing. d. Persamaan kepentingan untuk menjalin hubungan dan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. D. Perkembangan ASEAN dan Peran Indonesia 1. Latar Belakang Berdirinya ASEAN ASEAN (Association of South East Asian Nations) adalah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. Anggotanya berjumalah 10 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam. Logo ASEAN
  30. 30. 2. Sejarah Berdirinya ASEAN Menteri luar negeri yang menandatangani Deklarasi Bangkok: Adam Malik (Indonesia) Tun Bdul Razak (Malaysia) S. Rajaratman (Singapura) Narsisco Ramos (Filipina) Thanat Koman (Thailand)
  31. 31. Tujuan ASEAN: a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya. b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional. c. Meningkatkan pengkajian wilayah Asia Tenggara.
  32. 32. a. Annual Ministreal Meeting (AMM) b. Standing Committee c. Komisi-komisi tetap (permanent committee) d. Komite khusus a. Komite Kebudayaan dan Penerangan (COCI). b. Komite Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (COST) c. Komite Pembangunan Sosial (COSD). 3. Struktur Organisasi ASEAN Sebelum KTT ASEAN di Bali 3 Komisi ASEAN di Bidang Non-Ekonomi
  33. 33. 5 Komisi Khusus ASEAN di Bidang Ekonomi a. Komite Perdagangan dan Pariwisata (COTT) di Singapura. b. Komite Industri Pertambangan dan Energi (COMT) di Filipina. c. Komite Keuangan dan Perbankan (COFAB) di Thailand. d. Komite Pangan, Pertainian dan Kehutanan (COFAF) di Indonesia. e. Komite Transportasi dan Komunikasi (COTAC) di Malaysia.
  34. 34. 4. Bentuk Kerja Sama dalam ASEAN Lahirnya Deklarasi ZOPFAN (27 November 1971), yang memberikan penghormatan pada wilayah Asia Tenggara dan juga SEANWFZ yaitu wilayah Asia Tenggara bebas senjata nuklir. 1. Tahun 1972 dibentuk Panitia Tetap Sosial Budaya untuk remaja 2. Pertukaran Seni dan Budaya melalui festival lagu dan film ASEAN. 3. Pertukaran pelajar dan mahasiswa 4. Pemberantasan buta huruf Bidang Politik Bidang Sosial Budaya
  35. 35. 1. Ditandatanganinya ASEAN PTA,yaitu pengaturan dagang preferensial tanggal 24 Februari 1997 di Manila. 2. Dalam bidang industri telah disetujui kerjasama pembangunan empat buah proyek,yaitu: a. Proyek pabrik pupuk urea di Indonesia dan Malaysia b. Proyek Industri tembaga di Flipina c. Proyek pabrik mesin diesel di Singapura d. Proyek pabrik superfosfat di Thailand Bidang Ekonomi
  36. 36. a. Sebagai pelopor dan ikut menandatangani Deklarasi Bangkok untuk mendirikan ASEAN. b. Indonesia beberapa kali dipercayai sebagai tempat penyelenggaraan KTT ASEAN. c. Indonesia menyempurnakan struktur organisasi ASEAN di KTT Bali 1976. d. Memainkan peran yang aktif dalam penyelesaian masalah di Kamboja. e. Sekretariat tetap ASEAN ditetapkan di Jakarta, dan Letnan Jendral Hartono Dharsono menjadi Sekretaris Jendral ASEAN yang pertama. f. Ikut aktif membantu menyelesaikan masalah Moro di Filipina. 5. Peran Indonesia dalam ASEAN Letjen Hartono Dharsono
  37. 37. a. KTT ASEAN I tanggal 23 - 24 Februari 1976 di Denpasar, Bali. b. KTT ASEAN II tanggal 4 - 5 Agustus 1977 di Kuala Lumpur, Malaysia. c. KTT ASEAN III tanggal 14 - 15 Desember 1987 di Manila, Filipina. d. KTT ASEAN IV tanggal 27 - 28 Januari 1992 di Singapura. e. KTT ASEAN V tanggal 14 - 15 Desember 1995 di Bangkok, Thailand. f. KTT ASEAN VI tanggal 15 - 16 Desember 1998 di Hanoi, Vietnam. g. KTT ASEAN VII tanggal 5 - 6 November 2001 di Bandai Seri Begawan, Brunei Darussalam. h. KTT ASEAN VIII tanggal 4 - 5 November 2002 di Pnom Penh, Kamboja. i. KTT ASEAN IX tanggal 7 - 8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia. j. KTT ASEAN X tanggal 29 - 30 November 2004 di Vientiane, Laos. k. KTT ASEAN XI tanggal 12 - 14 November 2005 di Kuala Lumpur, Malaysia. l. KTT ASEAN XII tanggal 12 - 14 November 2007 di Cebu, Filipina. m. KTT ASEAN XIII tanggal 18 - 22 November 2007 di Singapore, Singapura. Penyelenggaraan KKT ASEAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Ads (Documentation Required)

Author Info (Documentation Required)